Rabu, November 23, 2011

Puisi : peneduh jiwa

Peneduh Jiwa

Untuk sebuah keindahan
Ingin aku mencapai puncak tertinggi
Dari setiap apa yang menjadi
Pengindah jiwamu
Tapi aku hanyalah ikan kecil
Yang mencoba mengarungi samudera
Nafas demi nafas kudesahkan
Untuk
Sebuah keinginan
Keinginan yang s’lalu tampak
Tanpa wajah dan
Hanya di Hiasi Bayangan
Dengan hanya menyabut namamu
Sekejap perasaan berubah
Menjadi sebuah harapan
Dengan hanya menatap Indah

Selasa, November 22, 2011

XXI Epicentrum : Sensasi Menonton di Studio Terbesar di Jakarta - Slow Motion - Cinema 21

XXI Epicentrum : Sensasi Menonton di Studio Terbesar di Jakarta - Slow Motion - Cinema 21

Jenis-Jenis potensi part 4

Part 4 : Jenis - Jenis Potensi Intelegensi

Menurut Howard Gardner, jenis-jenis potensi yang terpenting adalah intelegensi, yaitu sebagai berikut.
  1. Intelegensi linguistik, intelegensi yang menggunakan dan mengolah kata-kata, baik lisan maupun tulisan, secara efektif. Intelegensi ini antara lain dimiliki oleh para sastrawan, editor, dan jurnalis. 
  2. Intelegensi matematis-logis, kemampuan yang lebih berkaitan dengan penggunaan bilangan pada kepekaan pola logika dan perhitungan.
  3. Intelegensi ruang, kemampuan yang berkenaan dengan kepekaan mengenal bentuk dan benda secara tepat serta kemampuan menangkap dunia visual secara cepat. Kemampuan ini biasanya dimiliki oleh para arsitek, dekorator dan pemburu.
  4. Intelegensi kinestetik-badani, kemampuan menggunakan gerak tubuh untuk mengekspresikan gagasan dan perasaan. Kemampuan ini dimiliki oleh aktor, penari, pemahat, atlet dan ahli bedah.
  5. Intelegensi musikal, kemampuan untuk mengembangkan, mengekspresikan dan menikmati bentuk-bentuk musik dan suara. Kemampuan ini terdapat pada pencipta lagu dan penyanyi.
  6. Intelegensi interpersonal, kemampuan seseorang untuk mengerti dan menjadi peka terhadap perasaan, motivasi, dan watak temperamen orang lain seperti yang dimiliki oleh seserang motivator dan fasilitator.
  7. Intelegensi intrapersonal, kemampuan seseorang dalam mengenali dirinya sendiri. Kemampuan ini berkaitan dengan kemampuan berefleksi(merenung) dan keseimbangan diri.
  8. Intelegensi naturalis, kemampuan seseorang untuk mengenal alam, flora dan fauna dengan baik. 
  9. Intelegensi eksistensial, kemampuan seseorang menyangkut kepekaan menjawab persoalan-persoalan terdalam keberadaan manusia, seperti apa makna hidup, mengapa manusia harus diciptakan dan mengapa kita hidup dan akhirnya mati.

Jumat, November 18, 2011

Menentukan Bakat dalam Diri Anda "Jenis-Jenis Bakat" Part 3

Part 3 : Jenis -  Jenis Intelegensia



Berdasarkan teori kecerdasan majemuk yang dikembangkan oleh Howard Gadner, dalam teorinya ia mengemukakan sedikitnya ada tujuh jenis inteligensi yang dimiliki manusia secara alami, diantaranya :

  1. Inteligensi bahasa (verbal or linguistic intelligence) yaitu kemampuan memanipulasi kata – kata didalam bentuk lisan atau tulisan. Misalnya membuat puisi. 
  2. Inteligensi matematika-logika (mathematical-logical) yaitu kemampuan memanipulasi system-sistemangka dan konsep-konsep menurut logika. Misalkan para ilmuwan bidang fisika, matematika. 
  3. Inteligensi ruang (spatial intelligence) adalah kemampuan untuk melihat dan memanipulasi pola-pola dan rancangan. Contohnya pelaut, insinyur dan dokter bedah. 
  4. Inteligensi musik (musical intelligence) adalah kemampuan memahami dan memanipulasi konsep-konsep musik. Contohnya intonasi, irama, harmoni. 
  5. Inteligensi gerak-tubuh(bodily-kinesthetic intelligence) yakni kemampuan untuk menggunakan tubuh dan gerak. Misalkan penari, atlet. 
  6. Inteligensi intrapersonal yaitu kemampuan untuk memahami perasaan – perasaan sendiri, refleksi, pengetahuan batin, dan filosofinya,contohnya ahli sufi dan agamawan.
  7. Intelegensi interpersonal yakni kemampuan untuk memahami orang lain dan membina hubungan dengan orang lain.Contohnya psikolog, terapis, dll.
  8. Initelegensi naturalistik yakni kemampuan untuk mengenali dan memahami lingkungan sekitar, seperti mengenali jenis-jenis hewan,tumbuhan,dll. Tapi bagi anak kota yang mungkin jarang menemukan hewan dan tumbuhan yang bervariasi,maka lingkungan yang dimaksud bisa seperti mengenali jenis-jenis mtobil,motor,dll. contoh profesi yang menggunakan kecerdasan ini adalah ahli biologi,botanis,dll.

Menentukan Bakat dalam Diri Anda "Jenis-Jenis Bakat" Part 2

Part 2 : Jenis - Jenis Bakat dan Kepandaian Seseorang

Adapun bakat dalam keahlian seseorang, yaitu :

1. Kinetik Fisik (Bodily Kinesthic)
Bakat dalam menggunakan badan untuk memecahkan masalah dan mengekspresikan ide serta perasaan. Ciri-cirinya: Menonjolkah ia dalam olahraga tertentu? Apakah ia tidak bisa duduk diam untuk waktu yang lama? Pandaikah ia menirukan gerakan badan atau wajah orang lain? Tangkaskah ia dalam kegiatan yang membutuhkan ketrampilan tangan, seperti origami (melipat kertas gaya jepang), membuat pesawat dari kerta, melukis, bermain dengan tanah liat, atau merajut? Apakah ia dapat menggunakan badannya dengan baik untuk mengekspresikan dirinya?

2. Bahasa (Linguistic)
Bakat untuk menggunakan kata-kata, baik oral maupun verbal, secara efektif. Beberapa pertanyaan yang bisa membantu menetukan apakah anak berbakat di bidang ini atau tidak. Apakah ia bisa menulis lebih baik dari anak seusianya? Sukakah ia bercerita atau membuat lelucon? Sukakah ia membaca buku? Apakah ia bisa mengeja lebih baik dari anak seusianya? Apakah ia dapat mengkomunikasikan pikiran, perasaan dan idenya secara baik?

3. Logika dan Matematis (Logical-Mathematical)
Bakat untuk mengerti dan menggunakan angka secara efektif, termasuk mempunyai kemampuan kuat untuk mengerti logika. Ciri-cirinya: Apakah ia tak hentinya ingin tahu bagaimana alam dan benda-benda bekerja? Apakah ia suka bermain dengan angka? Sukakah ia akan pelajaran matematika di sekolah? Sukakah ia bermain dengan permainan asah otak seperti catur? Sukakah ia mengelompokkan benda-benda?

4. Musikalitas (Musical)
Bakat untuk memahami musik melalui berbagai cara. Dibawah ini adalah beberapa pertanyaan yang membantu untuk menentukan apakah anak menunjukkan bakat musik yang menonjol: Pandaikah ia dalam menghafal lagu dan menyanyikannya? Dapatkah ia bermain alat musik? Sensitifkah ia terhadap suara-suara di sekitarnya? Apakah ia suka bersiul atau menggumam lagu?

5. Pemahaman Alam (Naturalist Intelligence)
Mengenali dan menggolongkan dunia tumbuhan dan binatang, termasuk dalam memahami fenomena alam. Ciri-cirinya: Sukakah ia berceloteh mengenai binatang kesayangannya atau tempat-tempat yang disukainya? Sukakah ia bermain di air? Apakah ia suka ke kebun binatang, taman safari atau kebun raya? Apakah ia bermain dengan binatang peliharaannya? Apakah ia suka mengoleksi kumbang, bunga, daun atau benda-benda alam lainnya?


Menentukan Bakat dalam Diri Anda "Jenis-Jenis Bakat" Part 1


Part 1 : Jenis - Jenis Bakat
Salah satu cara pengembangan soft skill adalah melalui “Pemetaan Bakat”. Seseorang yang ingin menguatkan pengembangan terhadap soft skill melalui pemetaaan bakat harus mampu menumbuh kembangkan bakat yang dimilikinya. Untuk itu terlebih dahulu harus memahami jenis-jenis bakat yang ada dan terdapat pada dirinya.

Ada 34 jenis bakat yang perlu diketahui, yaitu :
  1. Pengejar Prestasi (Achiever)
    Punya stamina yang tinggi dan selalu bekerja keras, kepuasan hidupnya timbul dari kesibukan dan dari memberikan hasil.
  2. Penggiat, Penggerak (Activator)
    Dapat membuat sesuatunya terjadi dengan mengubah pikiran menjadi tindakan.
  3. Penyesuai (Adaptibility)
    Melakukan tugas sesuai dengan apa yang diterimanya di saat itu.
  4. Penganalisis (Analytical)
    Mencari alasan dan sebab-sebab.
  5. Pengatur, Pengendali (Arranger)
    Dapat mengorganisir akan tetapi juga memiliki kelenturan yang membantu pengaturannya.
  6. Teguh Percaya (Belief)
    Memiliki tata nilai inti tertentu yang tidak pernah berubah.
  7. Berani Tampil, Pengomando (Command)
    Ingin menjadi penanggung jawab dan yang lain kadang melihatnya sebagai “suka mendesak/memaksa”.
  8. Komunikasi (Communication)
    Mudah sekali mengungkapkan apa yang dipikirkan dengan kata-kata atau tulisan yang mudah dimengerti orang lain.
  9. Kompetisi (Competition)
    Suka mengukur kemajuannya dengan orang lain dan dalam perlombaan selalu berusaha menjadi nomor satu.
  10. Penyelaras (Connectedness)
    Memiliki keyakinan dalam menjelaskan gejala secara “batin”.
  11. Penyeimbang (Consistency)
    Memiliki bakat untuk melihat “kesamaan” orang.
  12. Perangkai (Contex)
    Belajar melalui riset dan studi tentang masa lalu.
  13. Pengembang Potensi (Developer)
    Mendapatkan kepuasan dari melihat kemajuan masing-masing individu.
  14. Disiplin (Discipline)
    Secara spontan menciptakan organisasi, sistim dan prosedur, mereka beresonansi dengan dunia yang teratur.
  15. Teliti Hati-hati (Deliberative)
    Berhati-hati, kadang skeptis, memiliki karakter “melihat sebelum melompat”
    .
  16. Empati (Empathy)
    Dapat merasakan perasaan orang lain dengan cara membayangkan dirinyas ebagai orang lain tersebut.
  17. Fokus (Focus)
    Mengambil arah, menigkutinya, membuat koreksi seperlunya untuk tetap berada dijalur yang benar.
  18. Visioner (Futuristic)
    Dapat memberikan inspirasi pada rekan lainnya dengan visinya mengenai masa depan.
  19. Pencetus Gagasan (Ideation)
    Menyukai diskusi kelompok yang bebas dan baik sekali dalam brainstorming.
  20. Pendamai, Penengah (Harmony)
    Dapat bekerja sama secara baik dengan orang lain.
  21. Perangkul (Includer)
    Kecenderungan untuk menerima semua orang dan selalu berusaha agar semua orang mempunyai rasa memiliki kelompok.
  22. Individualisasi (Individualization)
    Melihat keunikan dari masing-masing orang secara individual bukan secara kelompok.
  23. Pengumpul/Kolektor (Input)
    Hasrat untuk mengetahui lebih jauh dan ingin memperbaiki terus menerus.
  24. Pemikir (Intellection)
    Suka meneliti, lebih menyukai diskusi intelektual khususnya filosofi.
  25. Pembelajar/Pemerhati (Learner)
    Suka ditantang untuk kesempatan belajar.
  26. Pemuncak Prestasi (Maximizes)
    Kecenderungan untuk mempelajari yang terbaik dan membuatnya menjadi lebih baik lagi.
  27. Pembangkit Semangat (Positivistic)
    Memiliki antusiasme yang menular dan dapat membuat orang lain terbakar semangatnya.
  28. Pembangun Hubungan (Relaters)
    Menikmati hubungan yang dekat dengan orang lain secara pribadi.
  29. Penanggung Jawab (Responsibility)
    Secara psikologi merasa berhutang untuk memenuhi apa yang telah dijanjikannya baik terucap maupun tidak.
  30. Pemulih (Restorative)
    Kemampuan untuk mengembalikan segala sesuatunya ke fungsi aslinya.
  31. Yakin Diri (Self Assurance)
    Memiliki panduan dari dalam dirinya untuk mengatur dirinya sendiri.
  32. Merasa Diri Penting (Significant)
    Memiliki kebutuhan untuk ditonton sebagai orang yang menonjol di mata orang lain.
  33. Pembuat Strategi (Strategic)
    Dapat melihat pola dari pengalaman dan data, isunya timbul dalam berbagai skenario.
  34. Mengejar Pengakuan (WOO – Winning Others Over)
    Keinginan yang sangat kuat untuk mendapat pengakuan dari orang lain dan bekerja sungguh-sungguh untuk mendapatkannya.
Dengan pemahaman bakat ini, akan lebih mudah untuk mengenali siapa diri kita sebenarnya dan dimana letak kelebihan dan kekurangan yang kita miliki.

Sosiologi : EKOLOGI DISORGANISASI PERKOTAAN free doc

      oke postingan ini untuk para perawat yang membutuhkan materi pembahasan tentang EKOLOGI DISORGANISASI PERKOTAAN, disini saya dan "rekan" perawat saya hanya memberikan gambaran sedikit dari BAB 1 Penulisan makalah ini, 

Latar Belakang 

Dalam sosiologi , teori disorganisasi sosial adalah salah satu teori yang paling penting yang dikembangkan oleh Sekolah Chicago , terkait dengan teori-teori ekologi. Disorganisasi teori sosial: menghubungkan (secara langsung) tingkat kejahatan tinggi untuk karakteristik lingkungan ekologi, pemuda dari lingkungan kurang beruntung peserta dalam sebuah subkultur di mana telah disetujui perilaku kenakalan dan kriminalitas yang diakuisisi dalam pengaturan sosial dan budaya melalui proses interaksi.. Sebuah prinsip inti dari teori disorganisasi sosial adalah bahwa tempat penting - yaitu, lokasi perumahan seseorang - sebanyak atau lebih dari karakteristik individu seseorang (umur, jenis kelamin, ras) dalam membentuk kemungkinan bahwa seseorang akan terlibat dalam kegiatan ilegal. Teori ini tidak dimaksudkan untuk berlaku untuk semua jenis kejahatan, melainkan kejahatan jalanan di tingkat RT. Teori ini tidak digunakan untuk menjelaskan kejahatan terorganisasi, kejahatan korporasi, atau perilaku menyimpang yang terjadi di luar pengaturan lingkungan, yang menunjukkan efeknya tidak sangat dihargai.

 

      Tujuan Penulisan 
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Tujuan Umum

Memperoleh informasi, gambaran dalam kehidupan masyarakat tentang Disorganisasi social.

2. Tujuan khusus

Mengetahui lebih dalam tentang ekologi disorganisasi social perkotaan.

Mampu mengidentifikasikan Ekologi Kejahatan dan Kenakalan.



    Ruang Lingkup

   Dalam penulisan makalah ini, kami sebagai penulis hanya membatasi ruang lingkup penulisan yaitu tentang Ekologi Disorganisasi Perkotaan.




untuk lebih lengkapnya stentang materi ini silahkan download disini

Rabu, November 16, 2011

Kamus Data


Kamus data (data dictionary) adalah suatu penjelasan tertulis mengenai data yang berada di dalam database.
Kamus data pertama berbasis dokumen - kamus data itu tersimpan dalam bentuk hard copy dengan mencatat semua penjelasan data dalam bentuk tercetak. Walau sejumlah kamus berbasis dokumen masih ada, praktek yang  umum sekarang adalah menggunakan kamus data berbasis komputer. Pada kamus data berbasis komputer penjelasan data dimasukkan ke dalam komputer dengan menggunakan data description language (DDL) dari sistem manajemen database,sistem kamus, atau peralatan CASE.                                                                                   .
Dengan menggunakan KD analis system dapat  mendefinisikan data yang mengalir di system dengan lengkap.
KD di buat pada tahap analisis system dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan system.
Pada tahap analisis, KD digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis system dengan pemakai system tentang data yang mengalir di system, yaitu tentang data yang masuk ke system dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai system.
Pada tahap perancangan sistem, KD digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan database.
KD dibuat berdasarkan arus data yang ada di DFD.
Gambar berikut ini menunjukkan hubungan antara DFD dengan KD  

 
Bentuk-bentuk Kamus Data

Sistem yang disajikan di sini terdiri dari satu set empat bentuk kamus yang menje­laskan isi database secara hirarkis seperti tampak dalam Gambar 1. Set bentuk-bentuk ini disesuaikan untuk melengkapi model proses yang menggunakan diagram arus data. Bentuk-bentuk tersebut memungkinkan kamus data memberikan dokumentasi lengkap mulai dari tingkat ringkas dalam hal arus data sampai ke penjelasan rinci untuk tiap elemen data. Kamus data karenanya merupakan peralatan terstruktur top-down. .

                                                    Gambar Hirarki dari Formulir Kamus Data

   
Gambar Entry Kamus Arus Data